Senin, 27 Mei 2013

Untuk Kalian.. My Lovely Parents

"Kak, jujur.. Mama pengen banget kakak bisa jadi sahabat juga buat mama, bisa saling terbuka dalam hal apapun. Karena cuma kakak sekarang yang jadi motivasi mama. Kekuatan mama. Nafas mama. Segalanya bagi mama. Tapi kakak terasa selalu mengasingkan dari mama. Kenapa kak?"

"Gapapa ma, aku emg kaya gini sama mama"

"Kakak malah lebih terbuka sama orang lain.. Mama sadari mungkin karena kesalahan mama. Mama cuma mau bilang MAAFKAN ATAS SEGALA KHILAF MAMA SELAMA INI"

"Iya ma gapapa, aku juga minta maaf karena aku juga banyak salah sama mama.."
-      
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku udah maafkan semua yang terjadi di masa laluku ma. Mama, juga papa, aku udah maafin kalian semua. Aku udah dewasa, aku paham kenapa keluarga kita harus seperti itu. Dan aku juga paham, itu yang terbaik. Walaupun dalam seumur hidupku aku engga pernah ngerasain seperti kebanyakan temen-temenku, yang waktu kecil bisa tidur bersama ayah dan ibunya dengan dongengan-dongengan lucu sebelumnya, makan bareng di ruang makan bersama-sama, yang ambil rapot dan pendaftaran masuk sekolah baru didampingi orang tuanya, atau duduk bersama di ruang tamu dengan suasana yang hangat. Kita memang pernah duduk bersama, tapi dengan pembicaraan-pembicaraan yang buat aku muak. Tentang keluarga baru kalian masing-masing.

Dulu waktu aku kecil, itu semua yang aku pengen terjadi di keluarga kita. Aku iri ma, pa. Hehe, dulu waktu kecil aku terlalu manja ya? Kalo salah satu dari kalian datang ke rumah mbah kis (nenekku, yang ngasuh aku dari lahir) aku langsung banyak mintanya, yang minta diceritain dongeng (meskipun ga lagi mau tidur), maem minta disuapin kalian, ngajak kalian maen robot-robotan plastik sama aku, terus juga kadang aku ajak kalian maen sama temen-temenku (sebenernya niat ngenalin ke temen-temen maen yang sering tanya mama papaku ada dimana),  dll deh. dan lagi, kalo mama atau papa mau balik, pasti aku teriak-teriak sambil nangis minta buat kalian tinggal dirumah aja, buat temenin aku sama mbah. Aku terlalu ngerepotin ya dulu ma, pa?? Mangkanya kalian dulu gak pernah mau tinggal sama aku dirumah mbah. Hehe, maaf ya..

Aku dulu juga pengen kaya temen-temen maenku, kalo ada yang jahatin mereka, mereka bisa bilang “awas kamu, ku bilangkan ayahku!” udah pada takut deh yang mau jahatin mereka. Hehe. Aku dulu termasuk anak yang penakut. Kalo ngelawan juga ujung-ujungnya aku yang dimarahin sama orang tua mereka. Mereka kan suka laporan tuh. Mangkanya dulu aku sering jadi korban bully sama temen-temen, bahkan sepupu-sepupuku juga. Hehe, kalo aku ngomong kaya tadi itu, mereka mana takut. Kalo kalian tinggal disini, mungkin lain lagi ceritanya. Mungkin..

Dari kecil tanpa kalian, lama-lama aku bisa terbiasa juga tanpa kalian. Mama baru pindah ke rumah mbah pas aku mau masuk SMK. Tapi seperti yang udah aku bilang, aku udah terbiasa tanpa kalian. Dulu aku selalu merengek-rengek, merayu-rayu, ngomong berkali-kali walau kadang ga di dengerin, dan nangis-nangis, sampe kalian bentak dan marahin aku. Aku Cuma mau kalian (terutama mama) tinggal sama aku, atau tinggal semalam aja lebih lama kalo emang ga bisa tinggal sama aku. ya, satu malam aja buat aku. Tapi, kenapa aku dimarahin? Kenapa aku dibentak? Rengekanku dulu selalu buat kepala kalian pusing ya? Tenang aja, sekarang aku ga bakal buat kalian pusing lagi dengan rengekanku.

Dan setelah aku mulai dewasa gini, aku mulai bingung lagi. Kenapa setelah aku cuek dan dingin sama kalian, kalian menuntut aku untuk lebih terbuka dan friendly? Bukannya kalian dulu ogah dengerin mauku? Atau kalian khawatir sama aku? Tenang aja aku udah gak penakut kaya dulu lagi. Aku InsyaAllah bisa atasin masalahku sendiri. Kalian kan dulu gak pernah ada waktu aku butuh kalian banget kalo aku lagi ada masalah. Dari situ aku udah terbiasa nyelesaiin sendiri. Sekarang kalian ga perlu khawatirin aku. Jadi bersikaplah seperti saat aku kecil dulu, saat kalian ga terlalu khawatir tentang hidupku.

Satu lagi, yang paling penting, aku gak pernah membenci kalian pa, ma. Hanya aja aku gak bisa bersikap manis dan hangat sama kalian. Waktu aku kecil, orang-orang disekitarku sering menasehatiku, “Mama Papamu sebenernya sayang nak sama Chandra, walaupun gak bisa tinggal sama Chandra”. Aku bisa memahaminya. Aku juga sayang kok sama kalian.. walaupun gak bisa bersikap seperti yang kalian mau. Tapi, aku selalu berusaha buat gak nyusahin kalian lagi dan aku juga janji bakal nyenengin kalian ma, pa. Tapi, setelah aku ngebahagiain mbah kis dulu ya.. maaf, bukannya berniat menomor dua kan kalian. Tapi, She is my real hero and my real single parent in this whole world.

Maaf aku gak bisa ngomong langsung, aku bener-bener gak terbiasa lagi buat ngomong terlalu serius dengan Mama Papa. Aku selalu doakan yang terbaik untuk kalian..




*recommendedArti Nama 'Chandra Bimantara' :)

2 komentar:

  1. Nah gitu dong, semangat ngeblog lagi. Udah lama tak tunggu post2 baru elo :D. Semangat!

    BalasHapus